Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 14:43:32【Sehat】781 orang sudah membaca
PerkenalanAnggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka berkunjung ke Pabrik Gula (PG) Gempolkrep di Kab

Perjuangan kita bukan hanya untuk swasembada gula tapi juga Save Molases Nasional. Mari kita dukung Presiden Prabowo yang sangat memperhatikan keberlangsungan industri gula Indonesia,
Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendorong kemandirian industri gula nasional dari hulu ke hilir demi mewujudkan swasembada gula serta Save Molases Nasional.
"Perjuangan kita bukan hanya untuk swasembada gula tapi juga Save Molases Nasional. Mari kita dukung Presiden Prabowo yang sangat memperhatikan keberlangsungan industri gula Indonesia," kata Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka di Surabaya, Senin.
Save Molases Nasional sendiri merupakan sebuah target baru pemerintah Indonesia untuk mengamankan dan mengoptimalkan pemanfaatan molases atau tetes tebu secara nasional khususnya dalam konteks industri gula dan ketahanan pangan.
Menurut Rieke, langkah pemerintah sudah cepat dalam merespons persoalan penyerapan gula petani yang sebelumnya terdapat sekitar 100 ribu ton gula petani yang belum terserap.
Baca juga: ESDM gandeng industri singkong hingga tebu genjot produksi etanol
Persoalan itu, kata dia, telah teratasi melalui koordinasi lintas kementerian serta DPR RI dan dukungan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Bahkan pimpinan Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto akhirnya berkomunikasi dengan berbagai pihak hingga keluar anggaran dari kas negara sebanyak Rp1,5 triliun.
Anggaran tersebut digunakan untuk menugaskan dua pabrik gula BUMN yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) untuk menyerap gula petani yang belum tertampung.
Ngak hanya itu, upaya diperkuat dengan kebijakan pemerintah yang telah menghapus Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen terhadap penjualan gula petani sehingga meningkatkan daya saing dan menunjukkan keberpihakan terhadap produksi dalam negeri.
Baca juga: SGN: Harga gula Rp14.500 per kilogram jaga keberlanjutan petani tebu
Selain menyoroti aspek hilir gula, Rieke juga menegaskan pentingnya pengembangan produk turunan tebu salah satunya molases atau tetes tebu yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Ia menyebutkan, molases berpotensi menjadi bahan baku penting bagi industri makanan, farmasi, kosmetik, dan energi baru terbarukan khususnya etanol.
“Karena pada 2027 kita akan menuju program E10,” kata Rieke.
Baca juga: Komisi VI DPR dan SGN pantau kesiapan industri bioenergi di Mojokerto
Suka(6)
Sebelumnya: Kiat merawat kompor di rumah agar awet
Selanjutnya: PBB tingkatkan dukungan bagi pengungsi di Darfur Utara, Sudan
Artikel Terkait
- Ini kronologi lengkap temuan
- Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026
- Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan
- PBB sebut bantuan ke Gaza masih terus dihalangi
- 56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan
- Begini cara memisahkan tulang ceker ayam agar mudah diolah
- UMKM binaan Pertamina raup Rp250 juta di ajang MotoGP Mandalika
- Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat
- Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem
- Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam
Resep Populer
Rekomendasi

CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka

BPBD DKI sudah bersiap hadapi potensi terjadinya banjir rob

Menperin sebut pabrik Lotte bukti RI jadi tujuan investasi global

SPPG Regional Kota Bengkulu: 68.950 siswa rasakan manfaat MBG

Pegawai Federal AS antre bantuan makanan saat shutdown

Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara

BPOM respon sirop obat dari India diduga ber

HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat